Pengeluaran konsumtif seringkali menjadi tantangan besar dalam menyiapkan zakat di Jambi. Menyikapi zakat konsumtif di provinsi ini memang bukan perkara mudah. Namun, ada solusi untuk mengatasi masalah ini.
Menurut Bapak Ahmad, seorang pakar ekonomi di Jambi, zakat konsumtif menjadi masalah karena masyarakat cenderung lebih memilih untuk menghabiskan uangnya untuk kebutuhan konsumsi daripada menyisihkan sebagian untuk zakat. “Sikap konsumtif ini dapat menghambat potensi zakat yang seharusnya dapat digunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan,” ujar Bapak Ahmad.
Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya zakat. Menurut Ibu Siti, seorang aktivis zakat di Jambi, “Edukasi tentang zakat perlu terus dilakukan agar masyarakat lebih memahami bahwa zakat bukan hanya kewajiban, tapi juga amal yang dapat memberikan berkah bagi yang memberikan maupun yang menerima.”
Selain itu, Pemprov Jambi juga perlu terlibat aktif dalam mengatasi masalah zakat konsumtif ini. Bapak Ridwan, seorang anggota DPRD Jambi, menyarankan agar Pemprov Jambi melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga zakat untuk memberikan edukasi dan bantuan kepada masyarakat yang kesulitan dalam menyiapkan zakat.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat, diharapkan masalah zakat konsumtif di Jambi dapat teratasi dengan baik. Sehingga potensi zakat di provinsi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Menyikapi zakat konsumtif di Jambi memang tidak mudah, namun dengan kerjasama dan edukasi yang baik, masalah ini dapat terselesaikan dengan baik.